Pages

Wednesday, March 19, 2014

Yuk, beli smartphone lokal.

Pengguna ponsel pintar di Indonesia terus meningkat. Bahkan, sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Tanah Air berada di peringkat kelima dalam daftar pengguna smartphone terbesar di dunia (Detikinet, 2014). Banyak itur-fitur menarik pada smartphone, seperti banyak aplikasi, kamera yang mumpuni dan layar sentuh yang menarik yang membuat kebanyakan orang tidak bisa lepas dari smartphone. Tidak jarang juga malah masyarakat rela mengeluarkan banyak uang mereka untuk membeli smarphone.

Sayangnya perilaku konsumtif ini saat ini malah menguntungkan pihak luar negeri, dan tidak memberikan keuntungan secara ekonomi pada produsen lokal karena masyarakat lebih banyak memilih produk luar dari pada buatan dalam negeri. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa produk Indonesia berkelas lebih rendah dibandingkan dengan produk luar negeri. Masyarakat Indonesia umumnya telah melakukan pengaturan pada pola pikir mereka bahwa produk asal luar negeri selalu atau bahkan selamanya akan memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan produk dalam negeri, termasuk smartphone lokal. Ini mengakibatkan kurang lakunya smartphone lokal di negeri sendiri.

Selain itu, tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan telepon selular alias ponsel memaksa pasokan harus tersedia dengan cukup sehingga ponsel termasuk smartphone harus diimpor. Pengamat Industri dari Universitas Trisakti, Tulus Tambunan mengungkapkan pasar di dalam negeri terus dibanjiri produk asing. Tentunya gempuran produk asing membuat merek lokal atau produk lokal bertekuk lutut dan terancam tergerus sehingga hilang di pasaran karena kalah bersaing (yahoo.com, 2013). Padahal, menurut Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar impor telepon seluler sejak enam bulan terakhir mencapai 1 miliar dolar AS dan salah satu penyebab defisit keuangan negara. Bayangkan berapa besar uang kita tersedot ke luar negeri dengan hanya membeli handphone (Antaranews.com, 2013). Padahal, menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Bila konsumen Indonesia lebih senang membeli barang-barang impor, yang akan memetik manfaat terbesar adalah produsen barang di luar negeri. Uang kita akan mengalir ke luar tanpa ada manfaat ekonomi ke dalam (antaranews.com, 2013). Selain itu,  barang elektronika seperti smartphone (HP) yang beredar di pasar dalam negeri banyak yang diimpor ilegal. Barang ilegal itu termasuk yang diselundupkan, sehingga merugikan penerimaan negara sangat besar dari sisi bea impor hingga pajak. Dengan selundupan yang begitu banyak, negara dirugikan triliunan (rupiah) dan rakyat juga dirugikan.


Oleh Karena itu semua, alangkah baiknya jika masyarakat memulai untuk membeli dan menggunakan smartphone lokal agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan dalam negeri. Pada kenyataanya, produk smartphone lokal tidak semuanya buruk seperti yang dianggap kebanyakan orang. Produk smartphone lokal juga dapat diperhitungkan dalam pasar smartphone di Indonesia. Untuk itu, penulis sengaja membuat buku ini dengan tujuan memperkenalkan smartphone lokal yang ada di Indonesia agar dapat menjadi salah satu pilihan dan menggunakan sifat konsumtif masyarakat ke arah yang berguna dengan membeli dan menggunakan produk lokal, seperti smartphone lokal ini. 
Mencintai produk lokal kunci kesejahteraan Indonesia.
~Gita Wiryawan(Mentri Perdagangan)~

untuk lebih lanjut mengenai permasalahan smartphone lokal ini, tunggu release buku saya yaa.. heheh

semoga bermanfaat. :)

sumber: (dari berbagai sumber)

Nama: Wahyu Rohman Sidik
NIM : 202131743791312
Dosen : Onno W. Purbo
Universitas : Surya University

1 comment:

  1. nice posy wahyuu~
    selamat berlibur dan semoga hasil UAS tidak mengecewakan ~

    ReplyDelete